19 Juni 2012

Metode Segmentasi untuk Meningkatkan Prestasi Siswa pada Mata Pelajaran Kelas VII SMP Muhamadiyah 4 Sukodono Tahun Pelajaran 2009/2010.

| 19 Juni 2012 | 0 komentar


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Pengajaran merupakan suatu proses atau upaya menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadi suatu belajar. Sistem lingkungan itu sendiri terdiri atas komponen-komponen yang saling mempengaruhi, seperti; tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peran, metode mengajar yang tepat serta sumber dan media pembelajaran. 

Dari komponen di atas, metode mengajar merupakan salah satu komponen yang sangat mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar, yang mana dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan pembelajaran yang dapat merangsang serta, menarik perhatian siswa sehingga terjadi proses belajar. Dalam proses belajar mengajar di kelas setiap hari, tak dapat dihindari munculnya berbagai masalah baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Misalnya antusias siswa dalam mengikuti pelajaran sangat rendah dan partisipasi aktif dari siswa masih kurang. Selain itu metode pembelajaran yang digunakan guru adalah ceramah dan tanya jawab. Sehingga fokus pembelajaran hanya terpusat pada guru. Faktor-faktor tersebut merupakan penyebab menurunnya kualitas pembelajaran Seni Budaya.
Persentase metode ceramah (80%) dan tanya jawab (20%) menyebabkan siswa menjadi pasif dan hanya sebagai pendengar saja. Pada saat tanya jawab, siswa yang aktif hanya 3-5 siswa dari 40 siswa. Ketidakaktifan dari siswa dalam pembelajaran ini berdampak pada tingkat pemahaman siswa pada materi tersebut rendah. Pemahaman yang rendah mengakibatkan siswa mengalami kesulitan ketika memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dan hal ini berdampak pada hasil belajarnya yang rendah. Dengan melihat kenyataan tersebut, beberapa siswa belum belajar sampai pada tingkat pemahaman, siswa baru mampu sampai tingkat ingatan mereka belum dapat menggunakan dan menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah sehari-hari. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang bertarget pada menghafal pada tingkat ingatan terbukti hanya mengingat pada jangka pendek, tetapi gagal membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Realita ini terjadi di kelas VII SMP Muhamadiyah 4 Sukodono. Ketika guru memberikan ulangan harian, nilai siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) 68 jumlahnya hanya 33% atau 13 siswa. Sedangkan yang 67% atau 27 siswa nilainya dibawah KKM. Mengapa siswa banyak yang mendapat nilai kurang dari 68, mungkin ketika diterangkan belum jelas atau belum paham. Dan juga kemungkinan banyak siswa yang bercerita sendiri karena tidak tertarik dengan proses pembelajaran yang tidak variatif dan inofatif.
Download PTK Lengkap format MS Word 







0 komentar:

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com