BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Pengajaran merupakan
suatu proses atau upaya menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadi
suatu belajar. Sistem lingkungan itu sendiri terdiri atas komponen-komponen
yang saling mempengaruhi, seperti; tujuan instruksional yang ingin dicapai,
materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peran, metode
mengajar yang tepat serta sumber dan media pembelajaran.
Dari
komponen di atas, metode mengajar merupakan salah satu komponen yang sangat
mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar, yang mana dapat digunakan
oleh guru untuk menyampaikan pesan pembelajaran yang dapat merangsang serta, menarik
perhatian siswa sehingga terjadi proses belajar. Dalam proses belajar mengajar
di kelas setiap hari, tak dapat dihindari munculnya berbagai masalah baik yang
bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Misalnya antusias siswa dalam
mengikuti pelajaran sangat rendah dan partisipasi aktif dari siswa masih
kurang. Selain itu metode pembelajaran yang digunakan guru adalah ceramah dan
tanya jawab. Sehingga fokus pembelajaran hanya terpusat pada guru.
Faktor-faktor tersebut merupakan penyebab menurunnya kualitas pembelajaran Seni
Budaya.
Persentase metode
ceramah (80%) dan tanya jawab (20%) menyebabkan siswa menjadi pasif dan hanya
sebagai pendengar saja. Pada saat tanya jawab, siswa yang aktif hanya 3-5 siswa
dari 40 siswa. Ketidakaktifan dari siswa dalam pembelajaran ini berdampak pada
tingkat pemahaman siswa pada materi tersebut rendah. Pemahaman yang rendah
mengakibatkan siswa mengalami kesulitan ketika memecahkan masalah yang
diberikan oleh guru dan hal ini berdampak pada hasil belajarnya yang rendah.
Dengan melihat kenyataan tersebut, beberapa siswa belum belajar sampai pada
tingkat pemahaman, siswa baru mampu sampai tingkat ingatan mereka belum dapat
menggunakan dan menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah
sehari-hari. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang
dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang bertarget pada menghafal
pada tingkat ingatan terbukti hanya mengingat pada jangka pendek, tetapi gagal
membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Realita ini
terjadi di kelas VII SMP Muhamadiyah 4 Sukodono. Ketika guru memberikan ulangan
harian, nilai siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) 68
jumlahnya hanya 33% atau 13 siswa. Sedangkan yang 67% atau 27 siswa nilainya
dibawah KKM. Mengapa siswa banyak yang mendapat nilai kurang dari 68, mungkin
ketika diterangkan belum jelas atau belum paham. Dan juga kemungkinan banyak
siswa yang bercerita sendiri karena tidak tertarik dengan proses pembelajaran
yang tidak variatif dan inofatif.
Download PTK Lengkap format MS Word
0 komentar:
Posting Komentar